Meluncurkan Kamus Mentawai edisi pertama dialek Sarereiket – Indonesia

Genap satu bulan tahun 2019 telah berakhir, dimana tahun 2019 merupakan tahun internasional bahasa pribumi (International Year of Indigenous Language-IYIL 2019), sebuah kisah yang membangkitkan gairah dan semangat dan memunculkan banyak inspirasi di seluruh Dunia.

Siswa sanggar dalam acara peluncuran kamus dan pagelaran budaya Mentawai

Dengan dukungan mitra kami, Indigenous Education Foundation (IEF), kami Yayasan Pendidikan Budaya mentawai (YPBM), sebuah tim dan organisasi muda penduduk asli Mentawai, sangat senang mengumumkan keberhasilan kami dalam penerbitan kamus edisi pertama dialek Sarereiket Mentawai dalam bahasa Indonesia yang diluncurkan pada tanggal 30 November 2019 lalu.

Persentasi tim YPBM dalam acara peluncuran buku kamus dan pagelaran budaya Mentawai

Dengan pembangunan pendidikan dan perubahan pola sosial, revolusi dan investasi asing, dan ketika semua pembangunan dan modernisasi berada di pintu banyak wilayah adat, bahasa pribumi semakin terancam oleh akulturasi budaya. Dampaknya banyak dialek bahasa Mentawai yang unik cepat terkikis. Inilah yang menjadi dasar gagasan YPBM untuk memutuskan membuat kamus dialek-dialek bahasa adat mentawai yang terancam hilang.

Salah satu peneliti kamus YPBM, Raimundus Saruruk, berbagi: “Anak-anak Mentawai tidak belajar berbicara bahasa Mentawai. Ini sangat berbahaya, Dalam satu atau dua generasi bahasa kita akan hilang bersama dengan sebagian besar dari budaya kita, identitas dan kesempatan bagi kita untuk memperoleh manfaat dari pengetahuan tradisional Mentawai – kekayaan kita.  Ini perlu perhatian segera.  Pertama dan terutama, kita harus memastikan generasi kita memiliki akses dan dukungan untuk belajar bahasa Mentawai. “

Anggota tim Peneliti YPBM, Raimundus Saruruk, mendokumentasikan sastra lisan dengan seorang penatua Mentawai.

Diselesaikan dan dipenuhi melalui survey dan penelitian yang tak terhitung jumlahnya, wawancara dan diskusi dengan masyarakat – khususnya di wilayah Sarereiket, ini adalah kamus bahasa Mentawai yang pertama yang diprakarsai dan diterbitkan oleh tim Yayasan Pendidikan Budaya Mentawai (YPBM), mitra IEF, dan  masyarakat Mentawai untuk kepentintangan kita semua.

Co-Editor kamus dan Ketua YPBM, Fransiskus Yan, menyatakan: “Saat ini, bahasa Mentawai tidak diajarkan di sekolah, jadi bagian dari misi YPBM adalah untuk memfasilitasi akses bagi siswa untuk belajar bahasa Mentawai. Tim yayasan ada di sini untuk memberikan dukungan dan bimbingan [pendidikan budaya] kepada siswa dan masyarakat kita, untuk kita belajar bersama, melindungi budaya kita untuk manfaat masa depan kita semua. “

Pejabat senior pemerintah Mentawai, kepala lembaga pendidikan dan lainnya diberikan salinan kamus Mentawai Sarereiket-Indonesia.
Siswa sanggar mengekspresikan cerita budaya dan sastra lisan melalui pertunjukan teater. 

Dalam acara peluncuran kamus, tim YPBM juga mengadakan pertunjukan atraksi kebudayaan Mentawai dengan kolaborasi antar sanggar binaan YPBM diantaranya sanggar Muntei, Maileppet, Toktuk dan sanggar Buttui. Acara ini dihadiri oleh bapak Camat Siberut-Selatan dan jajarannya, perwakilan pimpinan sekolah SMP dan SMA di Siberut-selatan dan masyarakat.

“Kesalahan bagi kita orang Mentawai adalah merasa malu untuk berbicara dalam bahasa kita sendiri, dan mengekspresikan diri kita melalui atribut budaya kita.  Saya khawatir kita kehilangan identitas kita.  Menghadiri acara peluncuran kamus Mentawai ini, mendengarkan kisah YPBM dan menyaksikan semua siswa ini tampil, saya sendiri sangat yakin bahwa kita tidak akan kehilangan bahasa atau budaya kita.  Pekerjaan dan isiatif YPBM sangat penting. Kita semua harus mencatat dan bekerja sama untuk mendukung. ” Camat Siberut-Selatan, Hijon, S.Pd

Camat Siberut-Selatan, Hijon, S.Pd, secara seremonial disambut di acara peluncuran kamus oleh tetua suku Mentawai (Sikerei).

YPBM meyakini, bahasa adalah fondasi budaya dan sebaliknya pengetahuan masyarakat adat dibangun berdasarkan bahasa. Bagi masyarakat adat, bahasa tidak hanya mengidentifikasi asal atau keanggotaan dalam suatu komunitas atau masyarakat, tetapi juga membawa nilai-nilai etika nenek moyang, sistem pengetahuan pribumi yang menjadikan kita satu dengan tanah. Bahasa adat sangat penting untuk kelangsungan hidup kita dan untuk aspirasi masyarakat dan harapan masa muda masyarakat adat kita.

Atas nama Yayasan Pendidikan Budaya mentawai (YPBM) dan Indigenous Education Foundation (IEF), kami dengan bangga mempersembahkan kamus Mentawai dialek Sarereiket dalam bahasa Indonesia (Buko Mattaoi Rereiket-Indonesia). Kami berencana untuk melanjutkan kembali dokumentasi dan penelitain untuk versi bahasa Inggris dan dialek-dialek lainnya yang terancam hilang.

Silahkan hubungi kami dan pesan kamus Mattaoi Rereiket-Indonesia:
Halaman: 108 halaman (termasuk cover)
Kata: 2.400 kata
Dimensi: 150mm X 100mm
Harga: Rp. 100.000/paket (di luar wilayah pulau siberut akan dikenakan ongkos kirim), 100% dari semua keuntungan penjualan kamus ini akan menuju pada program Program Pendidikan Budaya dan Ekologi (PPBE) Mentawai dan melanjutkan penerbitan kamus dalam bahasa Inggris.

Untuk mempelajari tentang proses dan motivasi di balik dokumentasi kamus bahasa Mentawai dialek Sarereiket ini, kami mempersembahkan sebuah film pendek kisah tentang bagaimana dokumentasi dan penelitian kami terungkap, klik video dibawa ini:

Video peluncuran kamus Mentawai dialek Sarereiket – Indonesia

YPBM dengan tulus mengucapkan terima kasih atas dukungan  IEF dan LUSH Charity Pot atas bantuan keuangan mereka dengan proyek ini.

Salinan kamus ini tersedia untuk pembelian di kantor YPBM dan pemesanan via online. Silakan hubungi nomor 081275128906 dan untuk pemesanan internasional, silahkan klik disini.

Author & Editor: Martison Siritoitet (YPBM)


Meninggalkan Balasan