YPBM Luncurkan Buku Ethnobotani Mentawai Edisi Pertama, Siureman Purimanuaijat Ka Simattaoi.

Yayasan Pendidikan Budaya Mentawai (YPBM) telah melaksanakan peluncuran buku baru yang berfokus pada sumber daya tumbuhan dan tanaman herbal Mentawai yang berjudul ‘Siureman Purimanuaijat Ka Simattaoi’. Acara peluncuran diselenggarakan di Sanggar Seni Budaya Uma Jaraik Sikerei pada 20 Oktober 2022.

Pada tahun 2019, YPBM memulai penelitian lapangan etnobotani secara intensif – mendokumentasikan sumber daya tanaman yang dianggap paling penting dan berharga bagi kehidupan sehari-hari masyarakat Mentawai di wilayah Sabirut dan Sarereiket, termasuk Matotonan, dan Desa Madobag di Kecamatan Siberut Selatan. Penelitian penting ini juga dilakukan bersamaan dengan proyek penelitian bahasa Mentawai yang  difokuskan pada daerah Sarereiket dan dialek spesifiknya. Hasil dari proyek bahasa ini merupakan peluncuran buku pertama kami yaitu kamus Mentawai dialek Rereiket ke Bahasa Indonesia pada tahun 2019.

Penelitian lapangan etnobotani Mentawai ini bekerjasama dengan Samantha Lee yang merupakan mahasiswa dari Southern Cross University, New Colombo Scholar dan National Geographic Explorer. Samantha bekerja bersama dengan tim peneliti kami sebagai bagian dari program magang di Yayasan Pendidikan Buda Mentawai. Samantha juga Manajer Operasional Indigenous Education Foundation (IEF), organisasi mitra kami yang berbasis di Australia.

Setelah tiga tahun melakukan penelitian, pengumpulan informasi, akurasi data dan penyelenggaraan workshop, akhirnya pada tahun 2022 YPBM meluncurkan buku tanaman dan tumbuhan penting Mentawai sebagai media dan sarana pembelajaran serta panduan sederhana bagi yang tertarik belajar tentang informasi keanekaragaman tumbuhan Mentawai sebagai kelangsungan hidup masyarakat asli Mentawai.

“Banyak orang di masyarakat kami khawatir bahwa pengetahuan tentang tanaman akan hilang di generasi berikutnya. Dengan berbagai alasan, banyak generasi muda saat ini yang kurang memiliki pengetahuan tentang tanaman Mentawai yang sering digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, baik itu tanaman obat, bahan bangunan, bahan makanan, dll. Dengan adanya buku ini diharapkan para siswa menyadari bahwa tanaman Mentawai sangat penting bagi kehidupan masyarakat Mentawai. Karena pada akhirnya, kita tidak bisa hidup tanpa tanaman kita.” – Co-Editor, Santi Sagari

Dalam melaksanakan penelitian YPBM mengumpulkan total 400 lebih varietas tumbuhan dan tanaman yang disebutkan oleh para Sikerei (tabib/tokoh adat) dan masyarakat yang menurut mereka sangat penting dalam keberlangsungan hidup Mentawai. Varietas tumbuhan yang disebutkan dapat dikelompokkan diantaranya adalah kebutuhan untuk kelangsungan hidup seperti makanan dan minuman, obat-obatan tradisional, konstruksi dan bangunan, seni dan kerajinan, perkakas rumah tangga dan sarana pendukung kelangsungan hidup Mentawai. Dari semua data yang terkumpul YPBM berhasil mengakurasi 64 jenis tumbuhan dan tanaman yang sangat penting dan vital dalam keberlangsungan hidup Mentawai. 64 data tanaman penting yang berhasil diakurasi merupakan tanaman yang menduduki kategori sangat penting dan vital berdasarkan survei yang telah dilakukan. Dari data inilah kemudian YPBM melaksanakan akurasi final dan survei lanjutan dan workshop sampai publikasi dalam bentuk buku dan katalog tanaman yang telah diluncurkan YPBM pada 20 Oktober 2022.

Dalam acara peluncuran dihadiri oleh camat dan jajaran pemerintah kecamatan Siberut Selatan dan juga masyarakat. Turut hadir juga perwakilan mitra Indigenous Education Foundation(IEF) Rob Henry dan Samantha Lee untuk menyaksikan peluncuran buku tanaman dan tumbuhan penting Mentawai edisi pertama. Direncanakan dimasa depan YPBM secara perlahan untuk melanjutkan penelitian dan pengakurasian tanaman dan tumbuhan Mentawai lainnya yang belum sempat dicetak baik dalam bentuk buku, katalog, brosur dan selebaran untuk bahan ajar siswa sekolah budaya.

Dalam memeriahkan acara peluncuran buku tanaman, semua siswa sekolah adat di wilayah Siberut berpartisipasi dengan menampilkan berbagai pertunjukan dan atraksi budaya Mentawai. Sesuatu yang membanggakan disaksikan atas apa yang telah mereka dapatkan selama berpartisipasi dalam program pendidikan budaya Mentawai.

“Peluncuran buku ini edisi pertama, namun tidak tertutup kemungkinan membuka ruang bagi masyarakat untuk memberi masukan demi kesempurnaan buku ini, jika ada kritikan kita terima, tujuan dari pembuatan buku ini mengadakan akses edukasi tentang obat-obatan tradisional kepada masyarakat, terkhusus sekolah adat atau sanggar binaan kami, buku juga akan kami jual untuk umum hasilnya bisa berguna untuk sekolah adat binaan,” Fransiskus Yan – Ketua YPBM

Akhirnya YPBM mengucapkan banyak terimakasih kepada para Sikerei yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah banyak berkontribusi, mendorong dan terlibat dalam penelitian, kepada masyarakat yang dengan tulus dan bersemangat berkontribusi serta mendukung penelitian, kepada pemerintah kabupaten kepulauan Mentawai dan mitra kami Indigenous Education Foundation. Secara khusus ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada New Colombo Scholar dan National Geographic Explorer atas bantuan keuangan mereka untuk mendukung pelaksanaan penelitian lapangan dan terimakasih kepada One In An Army atas dukungan keuangan dalam mendukung pelaksanaan pencetakan buku, publikasi dan launching buku “Siureman Purimanuaijat Ka Simattaoi”.

Cetakan buku ini bisa di dapatkan di Kantor YPBM Jalan Raya Desa Muntei Siberut Selatan dengan donasi sebesar IDR 250.000, semua donasi yang dihasilkan 100 persen akan digunakan untuk pengembangan program sekolah adat Suku Mentawai dan pengembangan strategis penelitian lanjutan budaya Mentawai. Untuk pemesanan luar Mentawai silahkan hubungi:+62 812-6770-8400  (Sekretaris YPBM – Santi Sagari )

Terimakasih

Masurak Bagatta

Meninggalkan Balasan